Rabu, 13 Agustus 2014

Surat Untuk Penguasa





Untuk Yang Maha Perkasa
Penguasa diatas Penguasa
Pemilik gugusan tata surya, dan bumi beserta isinya

Aku percaya surat ini akan sampai kepadaMu meski tanpa kutulis alamat atau meminta bantuan jasa pengirim surat. Karena seperti yang Kau firmankan, Kau akan selalu ada bersamaKu selama aku tidak menjauh dariMu.
Sepertinya aku tidak perlu menanyakan apa yang sedang Kau lakukan karena aku tahu sebanyak apapun manusia, Kau tidak akan sibuk bagi hambaMu yang ingin bercerita. Kau selalu menyediakan telinga pada hambaMu yang ingin berkeluh kesah tentang dunia yang terkadang membuat lelah.
Seperti malam-malam sebelumnya aku ingin bercakap panjang denganMu. Kau bukan hanya muara tempat melepas semua resah dan masalah, namun Kau juga Maha Pemberi Kebahagiaan dan  pertolongan pada siapapun yang  menyebut asmaMu dalam setiap helaan nafasnya.
Aku yakin Kau sudah tahu bahwa malam ini aku sedang tidak akan bercerita tentang hidupku yang menurutku terasa berat, namun menurutMu itu adalah tantangan hidup yang tepat. Kadang aku memang tak mengerti, Kau memberikan kejayaan dunia pada manusia yang bahkan tak pernah bersujud kepadaMu sepanjang hidupnya. Ya, kupercaya bahwa itu adalah bukti, Kau sungguh Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Aku yakin Kau Maha Benar. Kau adalah penulis takdir yang baik bagi setiap hambaMu. Termasuk kenyataan ini. Beberapa pekan, terakhir layar televisiku kembali menayangkan berita duka. Tentang kematian para syuhada yang mempertahankan haknya di tanah Palestina. Kerikil dan pasir harus melawan senjata berlapis baja.
Kau pasti tak menutup mata pada serangan tanpa ampun Zionis Yahudi yang meluluhlantahkan Palestina. Kau pasti mendengar doa dan jeritan anak-anak kecil tak berdosa yang sekuat tenaga melawan takut, ketika ledakan-ledakan bom Israel mengguncang jantungnya.
Kau pasti melihat para petinggi dunia yang tak menegakan  kebenaran yang condong pada ketidakadilan. Mereka, orang-orang yang punya jabatan dan organisasi keamanan dunia pun, tak membantu banyak pada kaum muslim di Palestina. Gaza tetap membara, dan celakanya penyerangan itu didukung orang-orang penguasa negeri adidaya.
Semakin bertambah orang Palestina kehilangan nyawa, bahkan menjadi cacat seumur hidupnya.
Semua rencana manusia tidak akan terlaksana tanpa kehendakMu. Allah, aku percaya Kau tidak akan menyakiti siapapun. Kau memberikan cobaan dengan porsi yang tepat pada hambaMu yang Kau uji. Namun seperti inikah ujian bagi orang beriman? Untuk menggapai surga, mereka harus kehilangan nyawa dan kehilangan ketenangan? Allah, apa yang Kau rencanakan?
Aku menulis surat ini untukMu karena kekuasaanMu lebih kuat  dari pasukan Israel dan kawan-kawannya. Kau mampu membuat langit berdiri tanpa tiang. Kau mampu membuat samudera dalam tanpa dasar. Kau mampu akan segalanya.
Kaum Palestina lahir bukan untuk dibunuh. Namun jika memang pembantaian ini adalah jalan bagi orang beriman untuk sampai di surgaMu, do’aku wafatkanlah mereka yang gugur tanpa merasa sakit, dan menujuMu dengan hati yang nyaman. Berikan kekuatan pada mereka yang berjuang. Lindungi mereka dari ketakutan.
Sebagai penutup, aku berterima kasih karena Kau setia menyimak dan tak menjauh saat aku bercerita. Perkenankan semua do’a untuk kebaikan umat muslim di Palestina. Aku mohon.

Dari hamba yang merindu pelukanMu dalam do’a
Lulu Syifa Fauziah